MaghrabialAqsa (Maroko).13 Syekh Ahmad al-Tijani diyakini oleh kaum Tijaniyah sebagai wali agung yang memilki derajat tertinggi, dan memilki banyak karomah karena didukung oleh faktor geneologis, tradisi keluarga, dan proses penempaan dirinya. Syekh Ahmad al-Tijani memiliki nasab sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Adapun Karomah Hissiyah Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad At Tijany sangat banyak, diantaranya adalah Ketika beliau dilantik “ Wali Al Quthbaniatul Udzma”, pada bulan Muharram 1200 H. oleh Rasulullah Saw. rumah beliau dikota Fas Maroko Afrika paling barat /Magribi, sedangkan pelaksanaan pelantikannya dijabal Rahmah Padang Arafah. dapat menempuh jarak perjalnan jauh dalam sekejap. Beliau bisa menampakan diri dan memberikan bimbingan pada murid-muridnya di berbagai tempat yang berbeda dan berjauhan dalam waktu yang sama. Pada bulan Muharram 1279 H. 49 tahun setelah beliau wafat dimana pada saat itu terjadi kekeringan yang panjang dan sangat sulit air. dari kubur beliau memancar keluar air susu yang sangat lezat dan banyak, sehingga banyak orang berbondong-bondong datang untuk mengambil dan meminumnya, sampai saat ini susu tersebut masih ada tersisa dimusiumkan dan tetap tidak mengalami perubahan / tidak basi. Rasulullah Saw. sangat mencintai Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. melebihi cinta seorang ayah kepada seorang anaknya. Barang siapa yang cinta kepada Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. tidak akan mati kecuali telah menyandang predikat wali Allah. Barang siapa mencela / mencerca / menghujat Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. kemudian tidak bertobat akan mati kafir hal ini jaminan dan peringatan langsung dari Rasulullah Saw. وقا ل لى يا احمد ان من سبك ولم يتب لا يموت الا كا فرا وان حج وجا هد ، قلت له يا رسول الله ان العا رف با لله سيد ى عبد الرحمن الشا مى ذ كر ان الحج لا يموت على سوء الخا تمه ،قا ل لى سيد ى الوجود يا ا حمد من سبك ولم يتب ما ت كا فرا ولوحج وجا هد ، يا ا حمد كل من سعى في هلا كك فأنا غضبا ن عليه ولم تكتب له صلاته ولاتنفعه ، الفيض الرباني 28 “Berkata kepadaku Rasulullah Saw. Ya Ahmad, sesungguhnya barang siapa mencelamu dan tidak bertobat tidak akan mati kecuali dalam kekafiran, walau haji dan berjihad. Saya berkata Ya Rasulallah, sesungguhnya Al Arif billah Sayyidy Abdurrahman As Syami mengatakan bahwa orang yang haji tidak akan mati su’ul khatimah, berkata kepadaku Sayyidul Wujud Rasulullah Saw. Ya Ahmad, barang siapa mencelamu dan tidak bertobat, maka ia pasti mati kafir walaupun ia haji dan berjihad. Ya Ahmad barang siapa yang berusaha mencelakakanmu akulah yang marah kepadanya, dan tidak akan dicatat sholatnya, serta tidak akan membawa manfaat baginya”. al Faidl al Rabbani 28. Hal tersebut diatas sesuai dengan hadits qudsi من عا د ى لى وليا فقد اذنته با لحرب . رواه البخاري “Barang siapa menyakiti wali-Ku, maka kuumumkan perang kepadanya”.HR. Buhori. Adakah orang yang mampu dan menang jika perang melawan Allah Swt ? Dan masih banyak lagi karomah-karomah lain dan masyhur, diantara para sahabat dan murid-muridnya 4. Amalan-amalan dalam Thariqah At Tijany Ada 2 dua macam amalan dalam Thariqah At Tijany, antara lain Auradul Laazimah / wirid wajib, yang harus di amalkan oleh murid / Ihwan Thariqah At Tijany, diantaranya Wirid Laazim, yaitu Istigfar 100x Sholawat 100x Al Afdlal Sholawat Al Fatih Hailalah laailaaha illallah 100x Dikerjakan 2x sehari semalam, pagi dan sore. Pagi dimulai selesai sholat subuh sampai waktu ashar paling lambat sampai maghrib. Kalau belum sempat dikerjakan ada udzur syar’i bisa di qodha’ dimalam hari. Untuk wirid sore dimulai selesai sholat ashar sampai terbit fajar. Untuk wirid pagi hari bisa di takdim yaitu dilakukan malam hari dengan catatan harus selesai sebelum masuk waktu shalat subuh. Dzikir Wadzifah, yaitu Istigfar 30x Sholawat Al fatih 50x tidak bisa diganti dengan shalawat lain Hailalah laailaaha illallah100x Shalawat Jauharotul kamal 12x bisa diganti Shalawat Al Fatih 20x Dikerjakan 1x dalam sehari semalam, jika mampu Istiqomah bisa 2x sehari semalam, waktunya tidak mengikat dari selesai sholat ashar s/d waktu ashar esoknya. Al afdhol malam hari bagi yang melazimkan 1x sehari semalam. c. Dzikir Hailalah laailaaha illallah sebanyak 1000 / 1200 / 1600x. atau tanpa hitungan sampai menjelang adzan maghrib, dikerjakan satu minggu sekali, yaitu setiap hari jum’at selesai sholat ashar. Diutamakan dzikir secara berjama’ah jika tidak ada udzur Syar’i. caranya berjama’ah dzikir wadzifah dulu, lalu dzikir Hailalah, diutamakan lagi agar selesai pas menjelang adzan maghrib. Catatan Untuk wirid Lazimah dan dzikir wadzifah jika udzur dan tidak dilaksanakan, misalnya dalam perjalanan dan sebagainya , maka wajib qadla’. Sedangkan dzikir hailalah jum’at tidak wajib qadla’, Cuma jangan sampai dilalaikan, karena meninggalkan wirid sebab lalai itu dosa besar. Orang yang sakit parah dan tidak mampu melaksanakan wirid juga orang yang haid dan nifas tidak wajib qadla’. Dalam melaksanakan wirid harus tartil dan tertib urutan-urutannya jadi tidak boleh diubah, dikurangi maupun ditambah, kalau terjadi kelalaian sampai lebih misalnya hailalah, sholawat, atau istigfar walaupun hanya satu, maka wajib bayar denda masing masing dengan baca istigfar 100x setelah selesai wirid. Jika kurang maka harus dilengkapi kekurangannya dan baca istighfar 100 X sebagai dendanya. Untuk wirid lazim tidak boleh dikerjakan berjamaah, jadi sendiri-sendiri. Sedangkan wadzifah dan hailalah sebisa mungkin harus berjama’ah, jika ada ikhwan di daerah tersebut. Untuk sholawat jauharatul kamal, ada syarat-syarat khusus dalam mengerjakannya antara lain Harus punya wudhu’,tidak bisa dengan tayamum, kalau tidak maka saat wadhifah, jauharatul kamal yang 12x diganti dengan sholawat fatih 20x. Harus dibaca dalam keadaan duduk sempurna, tidak boleh dibaca dalam keadaan berdiri atau tiduran maupun di kendaraan atau di kapal laut, pesawat dan kendaraan lainnya. Suci baik badan, pakaian dan tempat wirid. Tempat wirid harus luas, minimal cukup untuk tempat duduk 7 orang termasuk yang berdzikir. Istihdhar / khusyu’ karena Rasulullah SAW bersama sahabat yang 4 dan Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijany RA. hadir pada bacaan yang ke7 sampai selesai. 2 Aurad Ihtiyari Yaitu wirid tambahan, tidak wajib dilakukan, Cuma sangat dianjurkan bagi mereka yang bisa memeliharanya dengan istiqomah, seperti istighatsah, berbagai macam shalawat, hizib-hizib seperti hizbus Saifi, hizbul mughni, hizbul bahar dan lain-lain. Jika ingin mengamalkan harus ada izin dari muqaddam yang berhak memberi izin .
\n\n \n \nkaromah syekh ahmad tijani
25 Syekh Ahmad Tijani bin Ali Cisse 26. Syekh Abdul-Aziz ibn Abdullah Aal Al-Sheikh 27. Syekh Munira Qubeysi 28. Maulana Mahmood Madani 29. Syekh Mustafa Hosny 30. Syekh Usama Al-Sayyid Al-Azhari 31. Shah Karim Al-Hussayni The Aga Khan IV 32. Syekh Yusuf Al-Qaradawi 33. Habib Luthfi bin Yahya 34. Syekh Abdul-Malik Al-Houthi 35. Syekh Mahmud 89% found this document useful 9 votes12K views26 pagesDescriptionManaqib syekh ahmad tijani, syekh ahmad tijani faidhur rabbani yang mengungkapkanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?89% found this document useful 9 votes12K views26 pagesManaqib Syeh Ahmad Tijani FaiddurrobbaniDescriptionManaqib syekh ahmad tijani, syekh ahmad tijani faidhur rabbani yang mengungkapkanFull description 1AJARAN TAREKAT SYEKH AHMAD AT-TIJANI : ANALISIS TUJUAN DAKWAH Oleh : Choiriyah *) Abstract : Congregation (tarekat) is an institution that was born Author: Erlin Muljana. 26 downloads 287 Views 85KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. AJARAN TAREKAT SYEKH AHMAD AT-TIJANI: ANALISIS MATERI DAKWAH .

Merekabukan sahaja dikurniakan karomah yang diizinkan terhadapnya tetapi mengajarkan masyarakatnya ilmu tasawuf dan tarekat sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika Sidi Syeikh Maulana al-Quthb Ahmad bin Muhammad At-Tijani Radhiyallahu Anhu diberikan kesempatan agung peristiwa akbar bertemu secara langsung dengan Rasulullah

Syekhmuhammad bin ismail al-Y amani adalah seorang ulama' yang masih cukup muda namun beliau sudah banyak berkiprah dalam bidang dakwah dan pendidikan.Kesuksesan beliau dalam menempuh lika-liku kehidupan patut untuk diteladani. Masa Kecil Syekh Muhammad. Waktu Syekh Ahmad Barizi belajar di Makkah, Syekh Muhammad kala itu kira-kira berumur 5 tahun.
SyekhAhmad al-Tijani mengajak Maulana Sulaiman untuk mengembangkan tarekat ini. Sampai syaikh Ahmad al-Tijani meninggal dunia pada hari Kamis tanggal 17 Sya'ban 1230 H. dan dimakamkan di kota Fes Maroko. Karomah dan Hizib al-Badawi 128. Tarekat Maulawiyah, Tarekatnya Rumi 129. Tarian Sufi Tarekat Maulawiyah 130. Tarekat Dasuqiyah
AShj5x.
  • 313fealt5i.pages.dev/126
  • 313fealt5i.pages.dev/507
  • 313fealt5i.pages.dev/182
  • 313fealt5i.pages.dev/480
  • 313fealt5i.pages.dev/5
  • 313fealt5i.pages.dev/232
  • 313fealt5i.pages.dev/304
  • 313fealt5i.pages.dev/94
  • karomah syekh ahmad tijani